Jangan lupa awali dengan membaca...

Jangan lupa awali dengan membaca...

Welcome to My Website

UURI. NO. 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat 6
"Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan."

Kamis, 15 April 2010

Pendapat para ahli

1.Paradigma konseling
•Menurut Prayitno:bahwa konseling bersifat pedagogis/psychophaedogis yakni konseling merupakan pelayanan yang bersifat psikis atau kejiwaan, dengan tidak melupakan pelayanan-pelayanan pendidikan yang mengacu kepada BHINEKA TUNGGAL IKA.
•Menurut allson : paradigma konselingadalah pelayanan batuan psiko-pendidikan dalam bingkai budaya
•Menurut achmad juntika : adalah pelayanan yang bersifat kejiwaan
Dan pendidikan tanpa melupakan ke BHINEKA TUNGGAL IKA.

2.Visi konseling
•Menurut prayitno dan erman amti : membantu individu mencapai kehidupan yang bahagia, serta mandiri.
•Menurut Achamad juntika Nurihsan : mengembangkan seluruh aspek kepribadian individu, serta mencegah timbulnya masalah yang akan menghambat perkembangannya,dan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh individu tersebut.
•Menurut Sukamto : terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal.

3.Misi konseling
•Menurut prayitno : terdiri dari misi pendidikan, misi pengembangan, misi pengentasan masalah
•Menurut achmad juntika : misi edukatif, misi pengembangan, misi outeach
•Menurut sukamto : sama seperti yangdiungkapkan oleh prayitno diatas.

4.Bidang konseling
•Menurut allson : dalam berbagai aspek kehidupan individu terutama dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, pengembangan kehidupan sosial, pengembangan kemampuan belajar, pengembangan karier.
•Menurut achmad juntika : bidang konseling dirumuskan kedalam tiga komponen utama yakni layanan dasar konseling, layanan responsif, layanan perencanaan individual.
•Menurut sukamto dkk : bidang konseling meliputi bidang pengembangan pribadi, pengembangan sosial, pengembangan kegiatan belajar, pengembangan karier, pengembangan kehidupan berkeluarga, pengembangan kehidupan beragama.

5.Kegiatan konseling
•Menurut jones (1951) : konseling terdiri dari kegiatan pengungkapan fakta atau data tentang siswa, pengarahan untuk dapat mengatasi masalah sendiri yang sedang dihadapinya.
•Menurut achmad juntika : konseling terdiri dari kegiatan proses belajar agar individu dapat mengenali dirinya,menerima serta mengarahkan dan menyesuaikan diri secara realistis dalam kehidupannya di dalam maupun diluar lingkungan.
•menurut prayitno : kegiatan konseling antara lain mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran di dalam diri individu tersebut.

6.Kode etik konseling
•Menurut sukamto,prayitno dkk : kode etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap konselor dalam menjalankan tugasnya dan dalam kehidupannya dimasyarakat.
•Menurut achmad juntika : kode etik adalah norma tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh konselor sesuaidengan kesepakatan organisasi.
•Menurut soenarwan : adlah atuaran yang mengatur konselor dalam memberikan pelayanan konseling.

7.Pengertian konseling
•Menurut prayitno : konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yangdilakukan melalui wawancara konseling oleh konselor kepada individu yang membutuhkan (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
•Menurut achmad juntika: konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diridan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
•Menurut sukamto : konseling adalah pelayanan pengmbangan pribadi dan pemecahan masalah yang mementingkan pemenuhan kebutuhan dan kebahagiaa individu sesuai harkat dan martabatnya.

8.Tujuan konseling
•Menurut erman amti : adalah membantu tercapainya perkembangan optimal individu sesuai bakat dan kemampuan,sehigga dapat hidup mandiri.
•Menurut achmad juntika : membantu individu mengadakan pengubahan perilaku sehingga memungkinkan individu tersebut lebih produktif hidupnya dan efektif sehingga tercapainya kepuasan.
•Menurut prayitno : adalah sesuai UU no. 2 tahun 1989 tentang sisdiknas yaitu terwujudnya manusia indonesia yang seutuhnya yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhab YME dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakattan dan kebangsaan.

9.Fungsi konseling
•Menurut prayitno, sukamto dkk : konseling berfungsi sebagai pencegahan,pemahaman, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan serta fungsi advokasi.
•Menurut achmad juntika : konseling didasarkan atas tiga fungsi yakni fungsi suportif, reedukatif, dan rekonstruktif.
•Menurut allson : fungsi konseling adalah pemahaman, pencegahan, pengentasan masalah, pemeliharaan, advokasi.

10.prinsip konseling
•Menurut erman amti : prinsip konseling terdiri dari : prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan, prinsip berkenaan dengan masalah individu, prinsip berkenaan dengan program pelayanan, prinsip berkenaan dengan pelaksanaan layanan.
•Menurut achmad juntika : bahwa konseling adalah suatu proses membantu individu dalam menyelesaikan masalahnya sendiri,hendaknya konseling bertitik tolak pada individu yang dihadapinya, tiap individu memiliki karakteristik sendiri, masalh yang tidak dapat diselesaikan diserahkan kepada yang lebih ahli,konseling harus luwes dan fleksibel sesuai kebutuhan individu dan masyarakat.
•Menurut prayitno : prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan, prinsip berkenaan dengan permasalahan individu, prinsip berkenaan dengan program layanan, prisip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan.

11.Azas konseling
•Menurut prayitno :konseling berdasarkan atas 11 azas yaitu kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, ahli tangan, tut wuri handayani.
•Menurut achmad juntika : sda
•Menurut sukamto : sda

12.Landasan konseling
•Menurut prayitno : landasan konseling terdiri dari landasan filosofis, religius, psikologi, sosial budaya, ilmiahdan teknologi, pedagogis.
•Menurut achmad juntika : sda
•Menurut sukamto : sda

13.Layanan Orientasi
•Menurut prayitno : orientasi konseling adalah apa-apa yang menjadi titik berat pandangan dari penyelenggaraan konseling tersebut,orientasi tersebut terdiri dari orientasi perorangan, orientasi perkembangan,dam orientasi permasalahan.
•Menurut sukamto : orientasi pelayanan konseling bergeser dari supply side ke demand side yang menuntut upaya proaktif dalam melayani warga masyarakat yang menjadi target pelayanan.
•Menurut allson : adalah layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru terutama lingkungan sekolah/masyarakat dan objek-objek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri, serta mempermudahdan memperlancar peran peserta didik di lingkungan baru.

14.Layanan informasi
•Menurut prayitno : adalah layanan yang bermaksud memberikan pemahaman kepada klien tentang berbagai hal untuk menjalani tugas.
•Menurut achmad juntika : adalah layanan yang memberikan informasi yang dibutuhkan individu agar individu tersebut memiliki pengetahuan yang memadai tentang dirinya dan lingkungan disekitarnya.
•Menurut allson : adalah layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karier, da pendidikan lanjutan.

15.Layanan penempatan penyaluran
•Menurut prayitno : adalah layanan yang membantu kliennya dalam memahami bakat dan potensi yang dimilikinya serta menyalurkan bakat tersebut dengan baik.
•Menurut achmad juntika : adalah layanan yang membantu individu dalam memperoleh tempat bagi pengembangan potensinya.
•Menurut sukamto : adalah layanan yang bertujuan agar individu dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

16.Layanan penguasaan konten
•Menurut erman amti : adalah layanan yang membantu klien untuk menguasai masalah yang sedang dihadapinya, baik mengenali masalah, pengungkapan masalah, dan pengentasan masalah
•Menurut allson : adalah layanan yang membantu peerta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan disekolah, keluarga atau masyarakat.
•Menurut prayitno : adalah layanan yang memungkinkan siswa untuk memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.

17.Layanan konseling perorangan
•Menurut prayitno: adalah layanan khusus dalam hubungan tatap muka antara konselor dan klien.
•Menurut achmad juntika : adalah layanan yang berfungsi sebagai pengentasan, yang mana pengentasan masalah tersebut sedapat mungkin diselesaikan dengan kekuatan klien itu sendiri.
•Menurut sukamto : adalah layanan yang menghasilkan kondisi bagi terentaskannya atau teratasinya berbagai masalah yang dihadapi oleh klien.

18.Layanan bimbingan kelompok
•Menurut prayitno : adalah layanan yang diberikan dalam suasana kelompok. Layanan ini diberikan untuk membeikan informasi yang bersifat personal, vokasional, dan sosial.
•Menurut achmad juntika : adalah layanan yang dimaksudkan untuk memungkinkan klien/siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Bahan yang dimaksudkan adalah bahan yang digunakan untuk mengambil keputusan.
•Menurut allson : adalah layanan yang membantu klien atau peserta didik dalam pengembangan pribadi , kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karier, dan pengambilan keputusan serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.

19.Layanan konseling kelompok
•Menurut prayitno : adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan di dalam konseling kelompok.
•Menurut achmad juntika : adalah layanan yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.
•Menurut allson : adalh layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan maslah pribadi dalam suasana kelompok.

20.Layanan konsultasi
•Menurut allson : adalah layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau maslah pesrta didik
•Menurut achmad juntika : adalah layanan yang untuk membantu klien dalam menyelesaikan masalah-masalah terutama masalah soial-pribadi yang mereka hadapi.dalam layanan ini terjadi proes interaksi yang sangat pribadi oleh konselor dan kliennya.
•Menurut yusuf gunawan : adalah layanan yang merupakan layanan tidak langsung untuk siswa jika para pendidik mengalami kesulitan dalam membimbing anak didiknya, maka penanganan dialih tangankan kepada konselor.

21.Layanan mediasi
•Menurut allson : Adalah layanan yang membantu peserta didik/klien dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan diantara mereka.
•menurut dewa ketut sukardi : adalh layanan yang bertujuan memantu melimpahkan siswa yang mengalami masalah tertentu.
•Menurut yusuf gunawan : adalah layanan yang memeberikan bantuan berupa medi a kepada klien sehingga klien tersebut dapat menyelesaikan masalahnya dengan menggunakan kekuatan yang ada pada dirinya sendiri

22.Aplikasi instrumentasi
•Menurut prayitno : adalah kegiatan yang menggunakan instrumen untuk mengungkapkan kondisi sesuatu, yang mana bertujuan untuk memperoleh data hasil pengukuran terhadap kondisi tertentu klien.
•Menurut allson : adalah kegiatan mengumpulkan data tentangdiripesertadidik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non tes.
•Menurut erman amti :adalahnkegiatan yang menunjang pelayanan konselig agarterlaksanan lebih cermat. Dan berdasakan data empirik.

23. Himpunan data
•Menurut prayitno : adalah kegiatan yang menggunakan berbagai jenis data yang dihimpun ataudigolong-golongkan dan dikemas dalam bentuk tertentu.
•Menurut allson : adalah kegiatan mnghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
•Menurut erman amti : adalah kegiatan mengumpulkan data pribadi klien yang dilengkapi dengan hasil-hasil wawancara, catatan anekdot,angket, dll.

24.Konferensi kasus
•Menurut prayiitno : adalah kegiatan dalam forum terbatas yang diupayakan oleh konselor untuk membahas suatu kasus dan arah-arah penanggulangannya.
•Menurut allson : adalah kegiatan yang membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data , kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik yang bersifat terbatas dan tertutup.
•Menurut erman amti : adalah kegiatan yang diselenggarakan untuk membicarakan suatu kasus yang bertujuan untuk lebih memperoleh gambaran yang lebih jelas,mendalam, dan menyeluruh tentang permasalahan yang sedang dihadapi oleh siswa.

25.Kunjungan rumah
•Menurut prayitno : adalah kegiatan yang dilakukan agar lebih memahami lebih jauh tentang suasana rumah atau keluarga siswa, yang mana permsalahan yang sedang dihadapi siswa menyangkut dengan urusan dan peranan rumah.
•Menurut allson : adalah kegiatan memperoleh data kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
•Menurut erman amti : adalah kegiatan yang jika penanganan permasalahan siswa memerlukan pemahaman yang lebih jauh tentang suasana dan keadaan rumah siswa.

26.Tampilan kepustakaan
•Menurut prayitno : adalah kegiatan yang membantu klien dalam memperkaya dan memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami dan dibahas bersama konselor.
•Menurut allson : adalah kegiatan menyediakan berbagai bahan kepustakaan yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam pengembangan pribadi kemampuan sosial, kegiatan belajar, karir dan jabatan.

27.Alih tangan kasus
•Menurut prayitno : adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh konselor agar klien memperoleh pelayanan optimal, setuntas mungkin oleh ahli pelayanan profesional yang lebih handal.
•Menurut allson : adalah kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik kepihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.
•Menurut erman amti : adalah kegiatan yang yang mengalihtangankan klien ke pehak lain yang lebih dapat membantu klien tersebut, apabila permasalahan klien tersebut memang diluar kewenangan konselor untuk menanganinya.

28.Format layanan individual
•Menurut prayitno : adalah format yang merupakan format khusus, dilakukan terhadap individu-individu tertentu, dengan isi layanan yang secara khusu disesuaikan dengan kebutuhan pribadi individu yang bersangkutan.
•Menurut allson : adalah format layanan konseling yang melayani klien secara perorangan.
•Menurut soenarwan : adalah format layanan yang diberikan kepada klien/peserta didik seorang perorangan.

29.Format kelompok
•Menurut prayitno : adalah format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
•Menurut allson : adalah format konseling yang melaksanakan konseling dalam sebuah kelompok.
•Menurut soenarwan : adalah pelaksanaan kegitan koseling dalam situasi dan dinamika bersama yang disebut kelompok.

30.Format klasikal.
•Menurut prayitno : adalah format layanan konseling yang melayani banyak peserta didik.
•Menurut allson : adalah format layanan dalam konseling yang melayani sejumlah klien / peserta didik dalam suatu kelas.
•Menurut soenarwan : pelayanan yang diberikan kepada sekelas murid/ sekelompok klien secara bersama-sama.

31.Format lapangan
•Menurut prayitno : adalah format kegiatan konseling yang melayani klien melalui kegiatan diluar kelas atau lapangan.
•Menurut allson : adalah format kegiatan bibingan dan konseling yangdiberikan oleh konselor kepada seorang klien atau beberapa klien,diluar kelas.
•Menurut soenarwan : sda

32.Format politik
•Menurut prayitno : format kegiatan konseling yang mana konselor berupaya menghubungi dan mengaktifkan pihak-pihak diluar peserta layanan untuk mendukung kegiatan konseling.
•Menurut allson : format kegiatan konseling yang melayani klienatau pesrta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.
•Menurut soenarwan : format kegiatan konseling dengan meminta batuan dari pihak-pihak yangdapat mendukung dan memfalisitasikan kegiatan konseling, sehingga pelaksanaan pelayanan dapat berhasil secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Soenarwan.2003. Pengajaran Individual Dan Klasikal. Usaha nasional. Surabaya
Prayitno . 1997. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Umum. Pt bina sumber daya MIPA. Padang
Allson . 2006 . Pengembangan Diri . Usaha Nasional . Surabaya
Juntika, achmad. 2007. Bimbingan Dan Konseling . Refika Aditama .Bandung
Prayitno, Erman Amti . 1999 . Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling . Rineka Cipta. Jakarta.
regard: bhest

2 komentar:

My Facebook